Smart City dengan Pemanfaatan Teknologi Informasi

“Pemanfaatan Teknologi Informasi di Yala sepertinya belum terlalu efektif dibandingkan  Yogyakarta. Salah satu yang sangat memberatkan adalah ketika tidak ada layanan taksi online seperti di Indonesia” ungkap Galang Prihadi Mahardhika., S.Kom., M.Kom, Dosen Program Studi Teknik Informatika FTI UII, melalui pesan singkatnya.

“Kondisinya bertambah sulit lagi karena di kota ini taksi offline juga tidak ada, Kendaraan umum yang mungkin untuk digunakan cuma mobil hotel atau tuk-tuk” ujarnya sesaat setelah melakukan perjalanan keliling kota Yala (10 Februari 2018)

Yala merupakan salah satu dari empat provinsi Thailand yang mempunyai mayoritas penduduk yang beragama Islam, lebih kurang 68,9% adalah Muslim. 66,1% penduduk Yala adalah bangsa Melayu.

Galang melakukan survei dengan metode rapid rural appraisal untuk small research tentang Membangun Smart City dengan Pemanfaatan Teknologi Informasi, studi kasus Kota Yogyakarta Indonesia dan Yala Thailand.

Membangun Smart City dengan Pemanfaatan Teknologi Informasi adalah sebuah konsep kota cerdas yang dapat membantu masyarakat mengelola sumber daya yang sudah ada dengan efektif, effisien dan memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat atau lembaga dalam melakukan kegiatannya atau pun mengantisipasi kejadian yang tek terduga sebelumnya.

Smart City adalah suatu kota inovatif yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dan teknologi lainnya untuk meningkatkan kualitas hidup, efisiensi dari pelaksanaan dan pelayanan kota serta tingkat kompetitif suatu kota sementara mendukung kebutuhan generasi saat ini dan yang akan datang terkait dengan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan.

Konsep Smart City di Yogyakarta dikembangkan dengan memadukan unsur teknologi, masyarakat dan pemerintahan untuk membangun 6 pilar: Smart Environment, Smart Living, Smart People, Smart Economy dan Smart Governance.

Jerri Irgo